Tindakan Kurang ajar rakyat Indonesia
Saya perlu mengaku bahawa saya tidak berminat dengan Dato Seri Najib Tun Razak;bukan kerana sosoknya tetapi kerana pendekatan dan citra politik vis-a-vis UMNO yang saya kira tidak peduli rakyat.Begitulah kurang lebih.Pun begitu saya tidak dapat menerima 'layanan' dan unjuk rasa yang dibuat oleh rakyat negara tetangga Indonesia yang saya kira bukan sahaja keterlaluan malah sudah sampai ke peringkat kurang ajar.
Saya perlu mengaku bahawa saya tidak berminat dengan Dato Seri Najib Tun Razak;bukan kerana sosoknya tetapi kerana pendekatan dan citra politik vis-a-vis UMNO yang saya kira tidak peduli rakyat.Begitulah kurang lebih.Pun begitu saya tidak dapat menerima 'layanan' dan unjuk rasa yang dibuat oleh rakyat negara tetangga Indonesia yang saya kira bukan sahaja keterlaluan malah sudah sampai ke peringkat kurang ajar.
Media Indonesia kelmarin memaparkan aksi kurang ajar rakyat Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa yang begitu keterlaluan dan di luar dari norma serta susila budaya timur.Diberitakan aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) telah mengencingi poster Dato Seri Najib Tun Razak,Perdana Menteri Malaysia.Sementara saya mengkagumi akan iklim kebebasan dan demokrasi yang dinikmati oleh rakyat Indonesia ketimbang negara kita,namun terlalu sukar untuk menerima aksi kurang ajar sedemikian sebagai pola yang memberangsangkan;sesungguhnya tidak ada justifikasi untuk melakukan aksi 'penistaan' terhadap pemimpin negara lain khususnya yang dianggap sebagai negara tetangga dan sahabat.
Yang lebih menarik sebagaimana yang diberitakan sikap pemerintah Indonesia yang membisu tanpa mengambil apa-apa tindakan kepada para pelaku.Saya mengarifi bahawa Indonesia,tidak seperti kita,begitu menghormati kebebasan bersuara dan berhimpun,akan tetapi jika aksi keterlaluan terhadap pemimpin negara sahabat sehingga mengencingi fotonya,apakah pemerintah Indonesia sekadar memandang tanpa ada upaya menyekatnya?
Kebelakangan ini,apakah mungkin di kobarkan oleh semangat patriotisme yang membuak di pihak Indonesia atau hanya sekadar paranoids,kelihatannya Malaysia-bashing menjadi acara waktu senggang rakyat Indonesia.Hari ini misalnya,didalam press Indonesia di muatkan betapa penduduk Bengkulu bersusahpayah "melestrasikan bunga rafflesia" dari di tuntut (claim atau istilah media Indonesia 'klaim') oleh Malaysia atas alasan mereka sakit hati kerana 'mengetahui Malaysia juga mengklaim bunga rafflesia'.Jika ini bukan paranoid atau patriotisme yang kebabarkan,saya tidak tahu istilah lain yang lebih sesuai!
Itu soal bunga yang di jadikan Allah Taala bisa tumbuh subur di Malaysia,di Indonesia dan merata yang lain.Soal bunga anugerah Tuhan juga sudah turut dijadikan isu besar atas dasar Malaysia-bashing.Tidak pernah saya dengar rakyat Turki misalnya marah-marah kepada Belanda kerana menjadikan bunga Tulip sebagai simbol negara itu sedangkan bunga Tulip bukannya asli Belanda tetapi dibawa dari Turki.
Manakala soal lagu,budaya dan tradisi,walaupun saya bersetuju dengan kejengkelan Indonesia berkaitan isu Tarian Pendet tempohari (lebih kerana 'kepandiran' di pihak pembuat iklan pelancongan Malaysia yang buta budaya) tetapi saya mempercayai bahawa di Nusantara ini bukan sekadar arus budaya yang melampaui tapal batas negara malah terdapat unsur silang-budaya yang berasaskan sejarah,warisan dan imigrasi rakyat semenjak beberapa kurun.
Ertinya,jika untuk mendakwa atau meminjam istilah Indonesia,'mengklaim' seni dan budaya malah cara hidup masyarakat Malaysia sebagai milik mutlak mereka adalah sesuatu yang janggal dan tidak berasas.Pun begitu didalam isu ini,diatas semangat persaudaraan Nusantara,saya mengharapkan agar masing-masing pihak berjiwa besar dan meladeni (melayan) dengan kepala dingin.
Sementara mungkin kita dapat berkompromi dengan semangat nasionalisme dan patriotisme rakyat Indonesia yang meledak,namun kita mengharapkan akan ada akal sihat yang bertunjangkan kepada rasional dan kepentingan bersama.
Dan saya menunggu-nunggu reaksi dari Pemuda UMNO tatkala membaca berita penistaan terhadap Najib ini namun dukacita langsung tidak ada sebarang tanggapan.Nampaknya orang KEADILAN juga yang terkehadapan di dalam membela maruah negara.Mungkinkah mereka sebenarnya bersetuju dengan penistaan terhadap Perdana Menteri Malaysia?
*Berita penistaan terhadap Najib boleh dibaca di bawah:
Aktivis Bendera kencingi foto PM Malaysia Najib Razak
VIVAnews - Sekitar 15 orang dari aktivis Benteng Demokrasi Rakyat atau Bendera melakukan aksi 'penistaan' terhadap foto Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Rajak. Mereka -maaf- mengencingi foto PM Malaysia Najib Tun Rajak.Pantauan VIVAnews aksi itu dilakukan di Posko Bendera, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 25 Oktober 2009.
Ada sekitar delapan foto yang dikencingi demonstran. Usai dikencingi, rencananya foto itu akan dibakar.Untungnya, sekitar 30 polisi yang sudah bersiaga, langsung mengambil foto-foto itu. Kepolisian dari Polsek Menteng, Jakarta Pusat, lalu membawa foto-foto yang usai diperlakukan tidak baik itu.
Tetapi, tidak ada satupun demonstran yang dibawa ke kantor polisi. Polisi yang menjaga sejak tadi juga tidak mengalami perlawanan saat mengambil foto-foto itu.Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan massa terhadap penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
TKI asal Surabaya, Mautik Hani, mengalami penyiksaan di Malaysia."Mereka tidak kapok untuk menyiksa. kami mengecam," kata Koordinator Bendera, Mustar Bonaventura, di sela-sela aksi.Ini merupakan aksi kedua yang kontroversial. Aktivis Bendera juga pernah melakukan sweeping terhadap warga Malaysia di sekitar Menteng.